MAKALAH
MIGRASI PENDUDUK
Dibuat untuk memunuhi tugas mata kuliah Seminar
Kependudukan dan Catatan Sipil
Kelompok 6 :
Eko
Sulistiawan. 25.0306
Jan
Febri
Julius
Carlos S
Lusiana
Muammar
Khadafi
Kelas : A1
Mata Kuliah : Seminar Kependudukan dan Catatan Sipil
Dosen : H. Teuku Syahrul Johan M.Si
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Analisis demografi memberi sumbangan
yang sangat besar, baik kualitatif maupun kuantitatif pada kebijakan
kependudukan, dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi) terhadap
perubahan-perubahan dalam jumlah, komposisi dan pertumbuhan penduduk.
Perubahan-perubahan unsur demografi
tersebut pada gilirannya mepengaruhi perubahan pada berbagai bidang pembangunan
secara langsung maupun tidak langsung.
Selanjutanya perubahan-perubahan
yang terjadi di berbagai bidang pembangunan akan mempengaruhi dinamika
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk. Kepeduduk merupakan kejadian yang
mudah dijelaskan dan tampak nyata dalam kehidupan sehari-hari, namun pada
prakteknya sangat sulit untuk mengukur dan menentukan ukuran bagi migrasi itu
sendiri.
Prilaku kelahiran dan kematian
berbeda dengan mobilitas penduduk. Angka kelahiran dan kematian pada periode
waktu tertentu mempunyai sifat ajeng(stabil) sebagai contoh pada tahun 1993 di
Indonesia tingkat kelahiran kasar dan tigkat
kematian kasar masing-masing besarnya 24,1 dan 7,8 per 1000 penduduk
pertengah tahun. Angka-angka ini besarnya tidak berubah sampai akhir tahun
1995. Tetapi untuk mebilitas penduduk tidak ada sifat keteraturan ( keajegan)
seperti angka kelahiran dan kematian.
migrasi merupakan bagian dari
mobilitas penduduk. Mobilitas Penduduk diartikan sebagai perpindahan/
Pergerakan penduduk dari satu daerah kedaerah lain. Mobilitas penduduk secara
umum dibagi menjadi dua. Yaitu mobilitas penduduk vertikal (perubahan status)
dan mobilitas penduduk horizontal, atau sering disebut dengan mobilitas
penduduk geografis, adalah gerak (movement) penduduk yang melitasi batas
wilayah menuju ke wilayah yang lain dalm periode waktu tertentu (Mantra, 1978).
Mobilitas horizontal dibagi menjadi dua yaitu mobilitas permanen/menetap dan
mobilitas non permanen/sirkuler/sementara/ulang alik. Mobilitas non permanen
berupa 1) Forenden/nglaju ( orang yang tinggal di desa/luar kota tetapi
mempunyai mata pencaharian di kota sehingga setiap hari pulang pergi), 2).
Turismen (perjalanan ke daerah pariwisata) 3). Week end/ berakhir pekan (kegitan berpergian dihari minggu untuk
bersantai). Sementara mobilitas permanen berupa migrasi.
Di Indonesia
migrasi dilakukan untuk pemerataan penyebaran penduduk dan peningkatan
pembangunan daerah serta peningkatan kualitas hidup penduduk. Namun migrasi
seringkali juga menimbulkan masalah karena migrasi yang banyak terjadi adalah
migrasi jenis urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan
tujuan untuk mengadu nasib. Namun pada kenyataan-nya banyak diatara mereka yang
tidak beruntung sehingga menimbulkan masalah-masalah di perkotaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MIGRASI
Migrasi merupakan bagian dari
mobilitas penduduk. Haupt, Kane & haub (2011:24) dalam bukunya yang berjudul PRB’s Population Handbook: A
quick guide to pupulation dynamics for journalist, policy maker, teacher,
student, adn other people interested in
demography, mengatakan bahwa :
Migration is the geographic movement
of people across a specified boudary for the purpose of establishing a new
permanent or semi permanentresidence. The terms “immigration” and “emigration”
are used to refer to moves between countries (international migration). The
prallel terms “in-migration” and out-migration” are used for movement between
areas within a country (internal migration).
Sehingga
dapat dipahami bahwa migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan melewati batas negara untuk tujuan menetap. Perpindahan
penduduk untuk tujuan menetap yang melewati batas negara disebut sebagai
migrasi international dan yang melewati batas daerah/administratif disebut
dengan migrasi internal/nasional. Jadi migrasi adalah perpindahan yang relatif
permanen (lee,1996). Orang yang melakukan migrasi disebut migran.
B. JENIS-JENIS MIGRASI
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara
ataupun antarnegara. Berikut ini adalah jenis-jenis migrasi:
1. Migrasi Internasional, yaitu
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
Migrasi internasional terdiri dari
tiga macam yaitu imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
a.
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu
negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi
disebut imigran. Misalnya, seseorang dari malaysia pindah ke Amerika Serikat,
bagi Amerika serikat orang tersebut disebut imigran.
b.
Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara
lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Misalnya, orang Indonesia
yang menetap di Filipina. Bagi indonesia orang tersebut disebut emigran dan
bagi Filipina disebut imigran.
c.
Remigrasi atau repatriasi,
yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya setelah beberpa lama berada di
negara lain. Misalnya karena sudah tua, tenaga kerja yang kontrak kerjanya
sudah habis dan mereka kembali ke negara asalnya.
2. Migrasi Nasional atau Internal,
yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di dalam satu
negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut :
·
Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke
kota dengan tujuan menetap.
·
Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari
pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah
republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun
1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi.
Jenis
transmigrasi apat dibedakan atas :
1. Transmigrasi
Umum, yaitu transmigrasi
yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.
2. Transmigrasi
Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti
penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek
3. Transmigrasi
Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas
kemauan dan biaya sendiri
4. Transmigrasi
Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi
atau pulau yang sama
·
Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari
kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari
urbanisasi.
3. Evakuasi
Selain jenis
migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut
evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang
terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan
sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
MIGRASI
Lee (1966) mengatakan dalam teori dorong-tarik yang disampaikan terdapat
faktor-faktor migrasi sebagai berikut :
1)
Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
2)
Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
3) Faktor
Penghalang antara.
4)
Faktor-faktor pribadi (individu)
Berdasarkan teori yang
disampaikan oleh Lee, maka secara rinci dapat diuraikan berbagai faktor yang
dapat mengakibatkan terjadinya migrasi, diantaranya adalah
a. Faktor-faktor
pendorong (push factor) adalah faktor yang mengakibatkan terjadinya migrasi
yang berasal dari daerha asal migran tersebut, antara lain adalah:
·
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti
menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang
tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu,
atau bahan dari pertanian.
·
Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal
(misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
·
Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan
suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
·
Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
·
Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi,
tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
b. Faktor-faktor
penarik (pull factor) faktor yang berasal dari daerah tujuan migrasi tersebut,
antara lain adalah:
·
Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk
memperbaikan taraf hidup.
·
Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik.
·
Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang
menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik
lainnya.
·
Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar,
tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang
daerah lain untuk bermukim di kota besar.
E.G Ravenstin pada tahun 1885 menyebutkan bahwa terdapat 7 hukum-hukum
perpindahan penduduk/migrasi (Bogue, 1969) yang terdiri dari :
1. Migrasi dan
Jarak
Sebagian besar migran melakukan
perpindahan dalam jarak dekat.
2. Migrasi
berlangsung secara bertahap
Penduduk pada awalanya akan
berpindah dari daerah pedesaan ke daerah tepi perkotaan sebelum kemudian masuk
kedalam kota besar tersebut.
3. Arus Migrasi
arus Migrasi balik
Tiap adnya arus migrassi akan
terjadi juga migrasi arus balik.
4. Daerah Urban
( Perkotaan) dan rural (pedesaan)
Penduduk perkotaan lebih sedikit
yang melakukan migrasi dibandingkan dengan penduduk desa.
5. Perpindahan
jarak dekat didominasi perempuan
Untuk perpindahan dengan jarak dekat
lebih banyak dilakukan oleh perempuan daripada laki-laki.
6. Teknologi dan
Migrasi
Perkembangan teknologi akan
meningkatkan migrasi.
7. Dominasi
Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah kekuatan yan
paling potensial untuk melakukan perpindahan/migrasi, meskipun banyak faktor
lainnnya ynag mendorng timbulnyamigrasi.
D. DAMPAK MIGRASI PENDUDUK
Migrasi
penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional
masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun
daerah tujuan.
1. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
a. Dampak Positif Imigrasi
1.
Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
2.
Adanya penanaman modal asing yang dapat
mempercepat pembangunan.
3.
Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat
alih teknologi.
4.
Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.
b. Dampak Positif Emigrasi
1.
Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari
penukaran mata uang asing.
2.
Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar
negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara
asalnya.
3.
Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain.
4.
Meningkatnya kesejahteraan keluaga dikarenakan
mendapatrkan kiriman dari keluarga yang bekerja di luar negeri.
2. Dampak Negatif Migrasi
Internasional antara lain :
a. Dampak Negatif Imigrasi
1.
Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa
2.
Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka
memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik,
dan lain-lain.
b. Dampak Negatif Emigrasi
1.
Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang
ditinggalkan
2.
Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
3. Dampak Positif Migrasi Nasional
antara lain :
a. Dampak Positif Transmigrasi
1.
Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama
transmigran
2.
Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah
tujuan transmigrasi
3.
Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat
penduduknya
4.
Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti
perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
5.
Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk
b. Dampak Positif Urbanisasi
1.
Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2.
Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3.
Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
4.
Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin
luas
5.
Perekonomian di kota semakin berkembang
4. Dampak Negatif Migrasi Nasional
antara lain :
a. Dampak Negatif Transmigrasi
1.
Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat
dengan para transmigran
2.
Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi
karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.
b. Dampak Negatif Urbanisasi
1.
Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
2.
Produktivitas pertanian di desa menurun
3.
Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya
tinggal penduduk tua di desa.
4.
Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
5.
Meningkatnya pengangguran di kota
6.
Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari
perumahan
7.
Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering
menimbulkan kemacetan lalu lintas.
E.
PENGUKURAN MIGRASI
Pengukuran
Migrasi dilakukan pada masing-masingindikator migrasi. Berikut adalah indikator
migrasi atau perpindahan penduduk yang digunakan secara umum.
1. Angka Migrasi Masuk ( In Migration Rate/mi)
2. Angka Migrasi Keluar ( Out Migration Rate/mo)
3. Angka Migrasi Neto ( Net Migration Rate/mn)
4. Angka Migrasi Bruto ( Gross Migration Rate/mb)
1. Angka Migrasi Masuk ( In
Migration Rate/mi)
Angka
Migrasi Masuk (Mi) adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk
per seribu penduduk pada daerah tujuan dalam waktu satu tahun.
Jumlah migrasi masuk pada tahun tertentu x
k
Jumlah
Penduduk Pertengahan tahun
Atau
mi
=
|
Rumus:
Angka Migrasi Masuk (mi) =
Keterangan :
mi :
Angka Migrasi Masuk
I :
Jumlah Migrasi Masuk
P :
Jumlah Penduduk pada Pertengahan Tahun
k :
Konstanta dengan nilai .1000
2. Angka Migrasi Keluar ( Out
Migration Rate/mo)
Angka
Migrasi Masuk (Mi) adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar
dari suatu daerah per seribu penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun.
Jumlah migrasi keluar pada tahun tertentu x
k
Jumlah
Penduduk Pertengahan tahun
Atau
mo
=
|
Rumus:
Angka Migrasi Keluar (mo) =
Keterangan :
mo :
Angka Migrasi keluar
I :
Jumlah Migrasi keluar
P :
Jumlah Penduduk pada Pertengahan Tahun
k :
Konstanta dengan nilai .1000
3. Angka Migrasi Neto ( Net
Migration Rate/mn)
Angka
Migrasi Netto (Mn) adalah selisih banyaknya migran yang masuk dengan migran
yang keluar dari suatu wilayah per seribu penduduk dalam satu tahun.
Jumlah migrasi masuk– Migrasi keluar pada tahun
tertentu x k
Jumlah Penduduk Pertengahan tahun
Atau
mn =
x k
|
Rumus:
Angka
Migrasi Neto (mn) =
Keterangan :
mn :
Angka Migrasi Neto
I :
Jumlah Migrasi Masuk
O :
Jumlah Migrasi Keluar
P :
Jumlah Penduduk pada Pertengahan Tahun
k :
Konstanta dengan nilai .1000
4. Angka Migrasi Bruto ( Gross
Migration Rate/mb)
Angka
yang menunjukkan selisih banyaknya kejadian perpindahan penduduk pada suatu
daerah per seribu penduduk dalam waktu satu tahun, yakni jumlah migrasi masuk
dan migrasi keluar dibagi jumlah penduduk tempat asal dan jumlah penduduk
tempat tujuan.
Jumlah migrasi masuk + Migrasi keluar pada tahun
tertentu x k
Jumlah Penduduk Daerah Tujuan + Daerah Asal
Atau
mg =
x k
|
Rumus:
Angka
Migrasi Neto (mn) =
Keterangan :
mg :
Angka Migrasi Bruto
I :
Jumlah Migrasi Masuk
O :
Jumlah Migrasi Keluar
P1 :
Jumlah Penduduk di Daerah Tujuan
P2 :
Jumlah Penduduk di Daerah Asal
k :
Konstanta dengan nilai .1000
BAB III
PENUTUP
Migrasi
merupakan salah satu hal yang ada dalam
dinamika kependudukan selain kelahiran (fertilitas) dan kematian (mortalitas).
Migrasi tentunya menjadi dinamika tersendiri yang berbeda dari fertilitas dan mortalitas. migrasi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam
tercapainya tujuan pembangunan di segala bidang dalam kehidupan baik bidang
politik, ekonomi, sosial dan bidang-bidang lainnya baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Banyak hal yang dapat disebabkan dari dampak migrasi
mulai dari teciptanya kesejahteraan sosial bagi masyarakat dan semakin
berhasilnya tujuanpembangunan, namun dampak negatif tentu juga mewarnai akibat
dari migrasi yaitu menciptakan berbagai
maslah kependudukan baik dilingkup desa, kota, ataupun negara. Jadi Pengaturan
migrasi yang baik akan sangat berdampak positif dalam upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Begitupun juga sebaliknya, pengaturan dan manajemen yang
buruk tentu juga akan berdampak negatif bagi masyarakat. Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya migrasi namun dikatakan berupa kegagalan baik dari
kemampuan dan skill yang dimiliki masih kurang ataupun kurangnya lapang
pekerjaan di tempat yang tujuan.
Perhitungan
yang tepat dalam menghitung jumlah migrasi dari berbagai indikator yang
menghasilkan data yang tepat dan akurat akan sangat berguna dan menjadi bahan
dasar oleh pemerintah untuk menentukan kebijakan yang akan diambil dalam upaya
untuk tercapainya tujuan pembangunan. Program transmigrasi yang dilakukan
bangsa indonesia sedikit banyaknya sudah mempengaruhi dalam upaya peyebaran
dan pemeretaan penduduk di indonesia.
Dan diharapkan untuk kedepannya pemerintah dapat terus membuat
kebijakan-kebijakan yang tepat agar indonesia akan keluar dari yang namanya
negara dunia ketiga (negara berekembang) dan menjadi negara yang maju dan
sejahtera.
Demikianlah
makalah ini kami buat mohon jika masih banyak terdapat kekeliruan dan kami
ucapkan terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Hutasoit,
Imelda. 2017. Pengantar Ilmu Kependudukan.
Bandung: Penerbit Alfabeta
Mantra,
Ida Bagoes. 2013. Demografi Umum.
Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar
Efendi
Satria.2014. Makalah Kependudukan.
Anonim.
2012. Migrasi penduduk.