DAULAH BANI
UMAYYAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis persembahkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahamat sekalian alam. Seiring dengan itu ,tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini
menjelaskan tentang sejarah Daulah Umayyah I. Mulai dari latar belakang
berdirinya hingga kehancurannya. Penulis menyadari akan kekurangan dari makalah
ini. Karena “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karenaitu,saran dan masukan
dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Penulis
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sepenimggalnya
Khalifah Ali bin Abi Thalib,kekhalifahan islam dipegang oleh Muawiyah bin Abu
Sufyan. Seorang tokoh yang kecewa atas kebijaksanaan yang diambil oleh Ali bin
Abi Thalib dalam mengambil keputusan terhadap kasus pembunuhan Khalifah Ustman
bin Affan. Beliau juga merupakan pendiri Daulah Umayyah.
Dalam
makalah ini akan dibahas tentang Islam pada masa Daulah Umayyah I atau tepatnya
di daerah Damaskus, Suriah. Dan untuk lebih detailnya, perkembangan islam di
Damaskus ini akan diuraikan pada bab Pembahasan.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana
latar belakang berdirinya Daulah Umayyah I di Damaskus
2. Siapa saja khalifah yang terkenal
3. Apa saja kebijakan dan karakteristik Daulah
4. Apa saja penyebab kemajuan, kemunduran dan kehancuran Daulah Umayyah I di Damaskus.
2. Siapa saja khalifah yang terkenal
3. Apa saja kebijakan dan karakteristik Daulah
4. Apa saja penyebab kemajuan, kemunduran dan kehancuran Daulah Umayyah I di Damaskus.
Demikianlah
mengenai sedikit isi makalah ini yang dapat tim penulis selesaikan.
BAB II
PEMBAHASAN
DAULAH
UMAYYAH
Bani Umayyah
merupakan masa kekhalifahan atau pemerintahan islam yang pertama setelah
berakhirnya masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
A. Latar
Belakang Berdirinya Daulah Umayyah
Setelah
wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kekhalifahan islam dipegang oleh Abu Bakar as-Sidiq
dan Bani Umayyah merasa bahwa kelas mereka di bawah kelas kaum Anshar dan
Muhajirin. Mereka harus menunjukkan perjuangan mereka dalam membela islam
,untuk memiliki kelas yang setingkat. Ketika Umar bin Khattab menjadi
khalifah,mereka dikirim ke Suriah untuk berperang melawan Bizantium. Atas jasanya,Yazid
bin Abu Sufyan diangkat menjadi gubernur disana.
Pada masa
pemerintahan Usamn bin Affan,Muawiyah bin Abu Sufyan diangkat menjadi gubernur
di Suriah menggantikan saudaranya. Selain itu,Bani Umayyah menjadi penguasa
disana.
Pada masa
pemerintahan Ali bin Abi Thalib merupakan awal dari kehancuran umat islam. Hal
ini dikarenakan Muawiyah bin Abu Sufyan merasa tidak puas dengan kebijaksanaan
Khalifah Ali bin Abi Thalib ketika menangani kasus pembunuhan Usman bin Affan.
Golongan ini merasa sangat kecewa dengan pengangkatan Ali bin Abi Thalib
sebagai khalifah.Akhirnya perselisihan ini memuncak menjadi Perang Jamal.
Pereselisihan antara pihak Ali bin Abi Thalib dengan pihak Muawiyah tidak
berakhir sampai disitu,akan tetapi perselisihan ini memuncak menjadi Perang
Shiffin. Dalam perang itu terjadi peristiwa Tahkim atau Arbitrase.akan tetapi
peristiwa ini memunculkan satu golongan yang disebut dengan golongan Khawarij.
Golongan ini adalah orang-orang yang kecewa dengan peristiwa Tahkim tersebut
dari pihak Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi
Thalib pun dibunuh oleh salah seorang dari kelompok Khawarij tersebut pada
tahun 661 M. Meninggalnya Ali bin Abi Thalib membuat Muawiyah mengumumkan
dirinya sebagai khalifah yang baru dengan berpusat di Damaskus,Suriah. Akan
tetapi,Hasan bin Ali,putra Ali bin Abin Abi Thalib,tidak mau mengakuinya. Hal
ini mulai menyulut pertentangan dikalangan umat islam.Akhirnya Hasan bin Ali
membuat perjanjian damai dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Peristiwa ini dikenal
dengan Aumul Jama’ah dan terjadi pada tahun 41 atau 661 M.
Perjanjian
itu dapat mempersatukan kembali umat Islam dalam suatu kepemimpinan
politik,dibawah Muawiyah bin Abu Sufyan. Di sisi lain perjanjian itu
menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa absolute dalam islam. Dinasti Umayyah
berkuasa hampir satu abad,teoatnya selama 90 tahun,dengan empat belas khalifah.
B. I.
Khalifah-khalifah Daulah Umayyah
1.Muawiyah
ibn Abi Sufyan {661-681 M}
Muawiyah ibn
Abi Sufyan adalah pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah
pertama. Ia memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah kekota Damaskus
dalam wilayah Suriah.
2.Yazid ibn
Muawiyah {681-683 M}
Lahir pada
tahun 22 H/643 M. Pada tahun 679 M,Muawiyah mencalonkan anaknya, Yazid, untuk
menggantikannya. Yazid menjabat sebagai khalifah dalam usia 34 tahun pada tahun
681 M. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan
setia kepadanya. Pada tahun 680 M, ia pindah ke Kufah atas permintaan golongan
Syi’ah yang ada di Irak.
3.Muawiyah
ibn Yazid {683-684 M}
Muawiyah ibn
Yazid menjabat sebagai khalifah pada tahun 683-684 M dalam usia 23 tahun.
4. Marwan
ibn Al-Hakam {684-685 M}
Ia pernah
menjabat sebagai penasihat Khalifah Ustman bin Affan. Untuk mengukuhkan
jabatannya,maka ia sengaja mengawini janda Khalifah Yazid, Ummu Khalid.
5. Abdul
Malik ibn Marwan {685-705 M}
Abdul Malik
ibn Marwan dilantik sebagai khalifah setelah kematian ayahnya,pada tahun 685 M.
6.Al-Walid
ibn Abdul Malik {705-715 M}
Masa
pemerintahan Walid ibn Malik adalah masa ketentraman,kemakmuran dan
ketetertiban.
7. Sulaiman
ibn Abdul Malik (715-717 M)
Menjadi
khalifah pada usia 42 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 2 tahun, 8
bulan. Ia tidak memiliki kepribadian yang kuat, sehingga mudah dipengaruhi
penasihat-penasihat di sekitar dirinya.
8. Umar ibn
Abdul Aziz (717-720 M)
Menjabat
sebagai khalifah pada usia 37 tahun. Ia terkenal adil dan sederhana.
9. Yazid ibn
Abdul Malik (720-724 M)
Masa
pemerintahannya berlangsung selama 4 tahun, 1 bulan. Ia adalah seorang penguasa
yang sangat gandrung terhadap kekuasaan.
10. Hisyan
ibn Abdul Malik (724-743 M)
Menjabat
sebagai khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal sebagai seorang
nearawan yangcakap dan ahli militer.
11. Walid
ibn Yazid (743-744 M)
Masa
pemerintahannya selama 1 tahun, 2 bulan. Ia adalah salah seorang khalifah yang
berkelakuan buruk.
12. Yazid
ibn Walid (Yazid II) (744 M)
Masa
pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan dan dia wafat pada usia 46 tahun.
Selain itu, masa pemerintahannya penuh kemelut dan kekacauan.
13. Ibrahim
ibn Malik (744 M)
Pada masa
pemerintahannya keadaan negara semkin kacau dan dia memerintah selama 3 bulan
dan wafat pada tahun 132 H.
14. Marwan
ibn Muhammad (745-750M)
Beliau
seorang ahli negar yang bijaksana dan seorang pahlawan. Beberapa pemberontak
berhasil ditumpasnya , tetapi dia tidak mampu menghadapi gerakan Bani Abbasiyah
yang telah kuat pendukungnya.
B. II.
Kalifah Yang Terkenal
Khalifah-khalifah
yang terkenal diantara ke 14 khalifah tersebut adalah:
1. Muawiyah
bin Abu Sufyan
Muawiyah bin
Abu Sufyan adalah pendiri Kekhalifahan Bani Umayyah. Ia memerintah selama
sembilan belas tahun. Pada masa pemerintahannya islam menyebar kearah barat dan
timur.
2. Abdul
Malik bin Marwan
Pada masa
pemerintaha Abdul Malik bin Marwan,pemberontakan-pemberontakan kaum Syi’ah
masih berlanjut. Yang termasyhur di antaranya adalah pemberontakan Mukhtar di
Kufah pada tahun 685 – 687 M. Mukhtar mendapat banyak pengikut dari kalangan
kaum Mawali, yaitu umat Islam bukan Arab, berasal dari Persia, Armenia dan
lain-lain yang pada masa Bani Umayyah dianggap sebagai warga negara kelas dua.
Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah
Abd al-Malik.
3. Al-Walid
bin Abdul Malik
Masa
pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran, dan ketertiban. Umat
Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannyayang berjalan kurang lebih
sepuluh tahun itu tercatat suatu ekspedisi militer dari Afrika utara menuju
wilayah barat daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Meskipun masa
pemerintahannya sangat singkat, dia berhasil menjalin hubungan baik dengan
golongan Syi’ah. Dia juga memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk
beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.
4. Umar bin
Abdul Aziz
Umar bin
Abdul Aziz memerintah dalam waktu tidak lama,hanya sampai tahun 720 M atau
hanya selama tiga tahun. Walaupun sebentar, ia berhasil mencapai banyak
kemajuan.
5. Hisyam
bin Abdul Malik
Kerusuhan
terus berlanjut hingga masa pemerintahan Khalifah berikutnya, Hisyam ibn Abd
al-Malik (724-743 M). Bahkan di zaman Hisyam ini muncul satu kekuatan baru yang
menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal
dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan merupakan
ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan berikutnya kekuatan baru ini,
mampu menggulingkan dinasti Umawiyah dan menggantikannya dengan dinasti baru,
Bani Abbas. Sebenarnya Hisyam ibn Abd al-Malik adalah seorang khalifah yang
kuat dan terampil. Akan tetapi, karena gerakan oposisi terlalu kuat, khalifah
tidak berdaya mematahkannya. Sepeninggal Hisyam ibn Abd al-Malik,
khalifah-khalifah Bani Umayyah yang tampil bukan hanya lemah tetapi juga
bermoral buruk. Hal ini makin memperkuat golongan oposisi.
C. Kebijakan
dan Karakteristik Daulah
Adapun
kebijakan para khalifah Daulah Umayyah yang menjadikan Daulah Umayyah maju
sekaligus sebagai penciri atau karakter daulah tersebut adalah:
1. Pada masa
Mu’awiyyah tergolong cemerlang. Ia berhasil menciptakan keamanan dalam negeri
dan mengatarkan negara dan rakyatnya kepada kemakmuran serta kekayaan meliputi
perluasan wilayah hingga Afrika Utara, wilayah Khurasan dan Bukhara (Turkistan)
setelah menyeberangi sungai Oxus .
2. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abd al-Malik. Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand.Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat me¬nguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan. . Selain itu, Khalifah Abd al-Malik juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
3. Selain melakukan pembenahan administrasi pemerintahan, Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab.
4. Pada masa pemerintahan Walid menampakkan kejayaan Dinasti Umayyah. Wilayah kekuasaannya pun bertambah luas sampai ke Spanyol di Barat dan Sina ( India ) di Timur.. Dia membangun panti untuk orang cacat, juga membangun jalan-jalan raya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan yang megah dan masjid-masjid.
2. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abd al-Malik. Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand.Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat me¬nguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan. . Selain itu, Khalifah Abd al-Malik juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
3. Selain melakukan pembenahan administrasi pemerintahan, Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab.
4. Pada masa pemerintahan Walid menampakkan kejayaan Dinasti Umayyah. Wilayah kekuasaannya pun bertambah luas sampai ke Spanyol di Barat dan Sina ( India ) di Timur.. Dia membangun panti untuk orang cacat, juga membangun jalan-jalan raya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan yang megah dan masjid-masjid.
5. Pada masa
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, dia melakukan berbagai perbaikan dan
pembangunan sarana pelayanan umum, speerti perbaikan lahan pertanian,
penggalian sumur baru, penginapan bagi musafir dan lain-lain..
D. Kemajuan,
Kemunduran dan Kehancuran Daulah Umayyah
D. I.
Kemajuan-kemajuan Daulah Umayyah
Selain
melakukan ekspansi ke berbagai wilayah, ada beberapa hal penting yang di capai
Daulah Umayyah, yaitu:
a.
Menetapkan Bahasa Arab sebagai Bahasa resmi;
b.
Mendirikan masjid Agung di Damaskus;
c. Membuat
mata uang bertuliskan kalimat syahadat;
d.
Mendirikan rumah sakit di berbagai wilayah;
e.
Menyempurnakan peraturan pemerintah;
f. Melakukan
pembukuan Hadits Nabi.
Selain itu,
Pada masa Daulah Bani Umayyah perkembangan kebudayaan mengalami kemajuan dan
juga bidang seni, terutama seni bahasa, seni suara, seni rupa, dan seni
bangunan (Arsitektur).
D. II.
Kemunduran dan Kehancuran Daulah Umayyah
Ada beberapa
faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada
kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:
• Sistem
pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru (bid’ah)
bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak
jelas. Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya
persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana.
• Latar
belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari
konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi’ah (para
pengikut Abdullah bin Saba’ al-Yahudi ) dan Khawarij terus menjadi gerakan
oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun secara
tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan
terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
• Pada masa
kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara ( Bani Qays
) dan Arabia Selatan ( Bani Kalb ) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam ,
makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah
mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Disamping itu,
sebagian besar golongan mawali (non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian
timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu
inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada
masa Bani Umayyah.
• Lemahnya
pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di
lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat
kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Disamping itu, para Ulama banyak
yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat
kurang.
• Penyebab
langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan
baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daulah bani
Umayyah I didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Khalifah yang memimpin Daulah
ini ada 14 orang. Selain itu, masing-masing khalifah ada yang membuat kemajuan
dan ada juga yang menyebabkan kemunduran Daulah Umayyah. Salah satu kemajuan yang
di capai oleh daulah ini adalah berhasilnya menetaokan bahasa Aarb sebagai
bahasa resmi dan mendirikan mesjid agung di Damaskus.
Salah satu
penyebab kehancuran dan runtuhnya daulah ini adalah . Lemahnya pemerintahan
daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana
sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan
tatkala mereka mewarisi kekuasaan.
B. Saran
Belajar dari
masa lalu merupakan sesuatu yang perlu kita lakukan. Dari uraian di atas kita
dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus berusaha dengan maksimal agar bisa
membuat perubahan. Di samping itu kita sebagai umat Islam juga harus bisa
menjaga persatuan dan kesatuan agar musuh-musuh Islam tidak bisa menghancurkan
kita.
0 komentar:
Post a Comment